Warganet Soroti Anggaran Dana Masjid Al Jabbar, Ridwan Kamil Jadi Perbincangan Hangat di Twitter

  • Bagikan
Ridwan Kamil

FAJAR.CO.ID, JAKARTA — Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil, menjadi perbincangan hangat di linimasa Twitter. Hingga pukul 22.30 WIB, nama Ridwan Kamil

sudah dicuitkan sebanyak 8.569 kali.

Nama Gubernur Jawa Barat itu mencuat di Twitter, setelah warganet mempermasalahkan anggaran dana Masjid Al Jabbar yang dibangun Ridwan Kamil dengan menggunakan dana Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Jawa Barat.

Menanggapi pernyataan salah satu warganet di Twitter itu, Ridwan Kamil pun menanggapinya di akun Instagram miliknya.

Menurut Ridwan Kamil, penggunaan dana negara itu adalah kesepakatan bersama, dibahas dengan musyawarah bersama rakyat dalam forum Musrenbang.

“Itulah kenapa, kita memilih demokrasi. Dimana rakyat bisa menitipkan aspirasi melalui pemda atau sistem perwakilan yaitu DPR/D,” bebernya dalam unggahan di Instagramnya, dikutip FAJAR.CO.ID, Rabu (4/1/2023).

Menurutnya, tak hanya masjid, pembangunan rumah ibadah lainnya, itu bisa dibiayai oleh negara selama itu disepakati eksekutif dan legislatif. “Masjid, Gereja, Pura semua BISA dibiayai negara selama itu disepakati eksekutif dan legislatif,” jelas Ridwan Kamil.

Dia merinci, Masjid Istiqlal dibiayai Rp7 Milyar pada tahun 1961 melalui APBN. “Di wilayah mayoritas kristiani APBD dialokasikan untuk gereja. Di wilayah Bali, APBD/N dipakai untuk membangun kawasan ibadah Pura,” urainya.

“Jika akang senang isu transportasi publik dan tidak suka masjid, silakan saja,” tegas Ridwan Kamil.

Menanggapi soal pertanyaan warganet yang niatnya pajak dan bukan untuk wakaf, menurut Ridwan Kamil, kewajiban anda adalah membayar pajak, namun hukum positif mengatakan, penggunaannya adalah wilayah kewenangan penyelenggara negara.

“Flashback. Jutaan warga Jawa Barat melalui berbagai ormas Islam menitipkan aspirasi rakyat Jawa Barat agar dibangun Masjid Raya Provinsi sejak 7 tahun yang lalu. Karena selama ini Masjid Raya Provinsi mengkudeta masjid Agung Kota Bandung,” bebernya.

“Dan itulah yang kami lakukan: memenuhi dan membangun aspirasi rakyat. Demikian penjelasan saya, sekaligus edukasi untuk semua yang mau jernih berpikir dan belajar. Hatur Nuhun,” pungkasnya. (eds)

  • Bagikan