Bantah Isu Disharmoni Panglima TNI dan KSAD, Mantan Kadispenad: Jangan Main-main dengan TNI!

  • Bagikan
Brigjen Tatang Subarna

FAJAR.CO.ID, JAKARTA — Danrem 064/Maulana Yusuf (MY) Brigjen Tatang Subarna membantah isu disharmoni Panglima vs KSAD TNI Jenderal Andika Perkasa dengan KSAD Jenderal Dudung Abdurrachman.

Brigjen Tatang Subarna menegaskan bahwa TNI dari Angkata Darat, Angkatan Laut dan Angkatan Udara selalu kompak dan tetap solid.

Isu disharmoni Panglima vs KSAD itu dilontarkan anggota Komisi I DPR RI Effendi Simbolon.

Menurut jenderal bintang satu ini, pernyataan Effendi Simbolon itu terkesan menyudutkan keharmonisan TNI.

“Ada tokoh yang mengatakan bahwa TNI tidak kompak, dinilai gerombolan. Awas, jangan main-main (dengan TNI, red),” ucap Brigjen Tatang Subarna, Selasa 13 September 2022.

Mantan Kadispenad ini menegaskan seluruh matra di TNI tidak dapat dipisahkan dan diadu domba.

“Pimpinan kami, Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) Jenderal Dudung Abdurachman dengan Panglima TNI Jenderal Andika Perkasa saat ini ada pihak yang sengaja mengadu domba. Itu tidak akan bisa,” tegasnya.

Kekuatan dan kesatuan TNI, tegas Brigjen Tatang, akan tetap terjaga sampai kapan pun.

“Enggak mungkin ada kekuatan yang bisa memecah belah persatuan serta kesatuan TNI Angkatan Darat, Laut, dan Udara,” tandasnya.

Untuk diketahui, isu disharmoni Panglima vs KSAD ini diungkap Effensi Simbolon dalam rapat bersama Panglima TNI Jenderal Andika Perkasa.

Menurutnya, permasalahan ini harus secepatnya diselesaikan atau akan berlarut-larut.

“Presiden Jokowi perlu turun tangan, jangan sampai disharmoni ini sampai lama,” katanya, Jumat 9 September 2022.

Ia pun khwatir disharmoni antara Jenderal Andika dan Jenderal Dudung itu akan berlangsung lama.

“Harus, jangan sampai orang berpikiran bahwa ini dalam tanda petik ya. Karena ini berlangsung sudah cukup lama,” ujarnya.

Ia meminta hubungan disharmoni Dudung dan Jenderal Andika jangan seperti Moeldoko dan Gatot Nurmantyo.

“Bukan hanya jaman Pak Andika, Pak Dudung. Pak Moeldoko dengan Pak Gatot. Kan berulang,” tutur Effendi. (pojoksatu)

  • Bagikan