Tersangka Korupsi Impor Minyak Mentah Pertamina Bikin Grup WhatsApp “‘Orang Orang Senang”

  • Bagikan

FAJAR.CO.ID, JAKARTA — Para tersangka dugaan korupsi impor minyak mentah dan produk kilang PT Pertamina tergabung di satu grup WhatsApp bernama “Orang Orang Senang”. Mereka adalah para petinggi atau pihak Sub Holding Pertamina.

Kasus korupsi impor minyak mentah Pertamina ini disebut Kejaksaan Agung telah merugikan negara sebesar Rp 193,7 triliun pada 2023 saja. Sementara periode terjadi dugaan korupsi sejak 2018.

Para pejabat sub holding Pertamina yang telah menjadi tersangka dan tergabung dalam grup WhatsApp “Orang Orang Senang adalah Direktur Utama Pertamina Patra Niaga (PPN) Riva Siahaan, Direktur Optimasi Feedstock & Produk PT Kilang Pertamina Internasional (KPI) Sani Dinar Saifuddin.

Selain itu, juga bergabung dalam grup WhatsApp “Orang Orang Senang” itu adalah Direktur PT Pertamina Internasional Shipping Yoki Firnandi. Kemudian Direktur Pemasaran Pusat dan Niaga PT Pertamina Patra Niaga Maya Kusmaya.

VP trading operation PT Pertamina Patra Niaga Edward Corne dan VP Feedstock Management PT KPI Agus Purwono juga ada di dalam grup WhatsApp itu.

Selain enam tersangka dari petinggi sub holding Pertamina, Kejaksaan Agung juga menetapkan tiga orang tersangka kasus korupsi impor minyak mentah Pertamina dari pihak swasta. Ketiga tersangka tersebut adalah Beneficial Owner PT Navigator Khatulistiwa Muhammad Kerry Andrianto Riza. Kerry merupakan putra dari bos minyak Riza Chalid.

Tersangka lainnya adalah Komisaris PT Navigator Khatulistiwa sekaligus Komisaris PT Jenggala Maritim Dimas Werhaspati dan Komisaris PT Jenggala Maritim sekaligus PT Orbit Terminal Merak Gading Ramadan Joede.

Namun, ketiga tersangka dari pihak swasta ini tak ada dalam grup WhatsApp “Orang Orang Senang”

Kepala Pusat Penerangan Hukum Kejaksaan Agung Harli Siregar mengaku mendengar adanya grup WhatsApp bernama “Orang Orang Senang” beranggotakan tersangka korupsi impor minyak itu.

Lantas, apa saja detail pembahasan dalam grup WhatsApp itu? Adakah pembicaraan yang menguak proses korupsi dan keterlibatan pihak lain?

Sayangnya, Harli mengaku tidak mengetahui banyak terkait isi substansi pembahasan dalam grup WhatsApp “Orang Orang Senang” itu.

“Saya dengar, tapi kurang tahu detailnya,” kata Harli kepada media, Kamis, (6/3/2025).

Harli mengungkapkan, penyidik kejaksaan masih terus melakukan penyidikan kasus dugaan korupsi impor minyak mentah ini. Penyidik diburu tenggat waktu, sehingga fokus pada tersangka yang sudah ada.

Penyidik masih berupaya mendalami informasi tindak pidana korupsi dari sembilan tersangka yang sudah ditahan. (*)

  • Bagikan