FAJAR.CO.ID – Pengurus Ikatan Alumni Kenotariatan Universitas Diponegoro (Ikanot Undip) menggelar kegiatan gerak jalan bersama di sekitar Gelora Bung Karno (GBK) Jakarta guna mendukung pemerintah mewujudkan gaya hidup sehat diterapkan masyarakat.
“Kegiatan ini merupakan komitmen dalam mendukung gaya hidup sehat masyarakat,” kata Ketua Umum Ikanot Undip Otty Hari Chandra Ubayani dalam keterangan resminya di Jakarta, Sabtu (4/5/2024).
Otty yang juga notaris/PPAT senior itu menuturkan acara tersebut diharapkan dapat mendorong kesadaran akan pentingnya olahraga dalam menjaga kesehatan fisik dan mental di dalam masyarakat.
Selain itu, acara ini juga bertujuan untuk mempererat hubungan antara Kementerian ATR/BPN dengan mitra kerja seperti Ikanot Undip dan masyarakat secara umum.
Sementara itu, Sekum PP Ikanot Undip Jamilah Abdul Gani turut menyatakan bahwa kegiatan olahraga bersama dengan Kementerian ATR/BPN di GBK ini, juga berguna untuk menguatkan kebersamaan, kemitraan dan silaturahim.
Menteri Agraria dan Tata Ruang/Badan Pertahanan Nasional (ATR/BPN) Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) yang hadir dalam acara itu bersama istrinya, Annisa Pohan, menanggapi dengan berkata selama menjalankan aktivitas, diperlukan konsentrasi dan kesehatan fisik yang prima.
Kondisi yang prima itu hanya dapat terbentuk apabila seseorang rajin menjaga tubuh dan pikirannya tetap sehat. Oleh karenanya, ia berharap Ikanot Undip dapat terus membantu pemerintah menyosialisasikan berbagai program yang dibuat, salah satunya yaitu menjalani hidup sehat.
“Kinerja Ikanot Undip untuk turun ke bawah, menjangkau masyarakat tidak diragukan lagi. Karena itu, Kementerian ATR/BPN merasa sangat terbantu dengan kiprah Ikanot Undip. Ke depan kita akan bekerja sama yang lebih baik lagi,” ujar AHY.
Sebelumnya, Ikanot Undip telah menggagas program bernama Sosialisasi Sertifikat Tanah Elektronik kepada para notaris/PPAT, perbankan, akademisi dan pengamat hingga masyarakat luas pada Kamis (2/5) di Jakarta.
Kegiatan tersebut dijadikan sebagai bentuk dukungan pada program pemerintah agar masyarakat bisa lebih memahami seluk beluk sertifikat tanah elektronik.
Otty menjelaskan sertifikat tanah elektronik merupakan program nasional dalam rangka membantu masyarakat memiliki surat kepemilikan tanah tanpa harus khawatir bila terjadi sesuatu yang tidak diinginkan, seperti bencana alam dan sebagainya.
Sebab, Indonesia termasuk negeri rawan bencana alam. Dalam data yang ia miliki, sepanjang tahun 2023 terjadi 173 kejadian bencana di seluruh Indonesia. Di antaranya tercatat 61 kejadian banjir, 57 kejadian cuaca ekstrem, 32 kejadian tanah longsor dan gelombang pasang atau abrasi sebanyak empat kejadian.
“Karena itu, perlu kewaspadaan dini, termasuk penyelamatan dokumen-dokumen penting seperti surat tanah,” kata Otty. (*)