FAJAR.CO.ID, JAKARTA — Hujan yang mengguyur Kota Semarang Sabtu (31/12) mengakibatkan aktivitas warga lumpuh.
Dari pantuan Jawa Pos Radar Semarang, di perbatasan rel Cilosari, Kemijen, Semarang Timur – Purwosari, Tambakrejo, Gayamsari air sudah meluber ke jalan raya.
Bahkan, di salah satu pintu air Purwosari, Tambakrejo tidak kuat lagi menahan derasnya air. Ketinggian air di Kelurahan Tambakrejo bervariasi 50 sentimeter hingga 1 meter.
Masih di sekitar Banjir Kanal Timur, keadaan air sudah sangat waspada di RW 9, 10, dan 11 kelurahan Pandean Lamper.
Sementara itu, di bawah tol kaligawe ketinggian air mencapai lutut orang dewasa, sehingga lalu lintas sangat sepi. Kemudian di jalan Kaligawe Raya arah Genuk, termasuk di sekitar RSI Sultan Agung ketinggian air mencapai 1 meter.
Staf Operasional Balai PSDA Bodri Kuto Dinas Pusdataru Provinsi Jawa Tengah, Muji Suprih Utomo, menjelaskan hujan mulai turun sekitar Sabtu dini hari dengan intensitas tinggi atau lebat. “Kantorku saja kemasukan mas sepaha ini,” ujarnya.
Uje -sapaan akrabnya-, menambahkan, banjir yang terjadi kemungkinan karena hujan lokal saja. Namun, jika hujan terus terjadi maka debit air sungai akan terus naik.”Tadi pagi di bawah tol Kaligawe sekitar 50 sentimeter, mas,” katanya.
Saat ini, pompa di Semarang dihidupkan 24 non stop. Ia mengimbau masyarakat yang terdampak banjir untuk selalu waspada. “Karena cuaca seperti ini, mohon barang-barang di dalam rumah segera diamankan. Mudah-mudahan banjir segera surut, mas,” ujarnya. (fgr/bas/radarsemarang)