“Sebenarnya semua bidang tugas Komisi VIII juga cukup akrab dengan tugas saya di DPRD Provisni dulu, yang membidangi Kesra. Kemitraan dengan Kemenag, saya ini mantan dosen IAIN/UIN Alauddin, dulu mundur karena lolos di DPRD Provinsi. S1 hingga S3 juga di UIN. Jadi cukup pahamlah kultur Kementerian Agama,”jelasnya.
“Demikian pula di Kementerian Sosial dan Badan Penanggulangan Bencana, sejak mahasiswa, saya sudah sering terlibat dalam kegiatan sosial, baik yang sporadis maupun terstruktur,”imbuhnya.
Selain itu, Kahfi dikenal sebagai aktivis sejak masih mahasiswa. Dia adalah kader IMM. Pengalamannya sebagai pengurus organisasi masyarakat tentu tidak diragukan lagi.
“Di Ormas, terakhir saya Sekretaris Pimpinan Wilayah Muhammadiyah Sulsel. Jadi sedikit pahamlah, dinamika ormas, khususnya Ormas Islam. Saya juga punya banyak sahabat di NU, dan ormas lainnya,”ungkap Kahfi.
Untuk itu, Kahfi meminta kepada semua anggota komisi VIII untuk berkolaborasi demi kepentingan rakyat.
“Tapi semua pengalaman itu, tidak akan ada gunanya, jika Bapak/Ibu di Komisi VIII, tidak berkenan berkolaborasi. Meminjam syair lagu “Aku tanpamu, bagai butiran debu”,”pungkasnya. (Ikbal/fajar)
