Ini Langkah Pemkab Batang untuk Antisipasi Bencana Kekeringan

  • Bagikan
Ilustrasi kekeringan. Foto : Ricardo/JPNN.con

FAJAR.CO.ID, JAKARTA — Memasuki musim kemarau, Pemerintah Kabupaten Batang mulai memetakan sejumlah wilayah yang dinilai rawan kekeringan.

Penjabat Bupati Batang Lani Dwi Rejeki mengatakan kondisi cuaca pada bulan ini memang sulit diprediksi. “Seperti halnya pada Agustus 2022 yang seharusnya sudah memasuki musim kemarau tetapi ada sejumlah wilayah masih turun hujan,” jelasnya, Rabu (24/8).

Meski demikian, lanjut dia, Pemkab Batang tetap mengantisipasi bencana kekeringan yang sering terjadi di beberapa wilayahnya.

Terlebih saat ini sudah ada beberapa wilayah yang sudah mengalamin kekeringa. “Saat ini, ada sejumlah wilayah desa yang sudah mengalami kekeringan kategori berat sehingga kami perlu melakukan langkah antisipasi dengan menyiapkan air bersih,” katanya.

Menurut dia, sejumlah wilayah yang sudah mengalami kekeringan sebagian besar di wilayah pantai utara (pantura) seperti Desa Jatisari, Kecamatan Subah.

“Berdasar informasi Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) memperkirakan sebagian daerah di Indonesia, termasuk Pulau Jawa akan mencapai puncak musim kemarau pada September 2022,” ungkapnya.

Ada pun langkah antisipasi bencana yang harus dipersiapkan, kata dia, perlu memonitor di wilayah rawan kekeringan dengan berkoordinasi pada pihak kecamatan untuk memetakan kelangkaan air bersih.

“Kami minta pak Camat harus bersiaga kalau ada informasi (kekurangan air bersih) bisa langsung melapor kepada saya agar secepatnya mendapat penanganan,” katanya.

Lani Dwi Rejeki juga sudah menyiapkan armada truk tangki dan berkoordinasi dengan Perusahaan Umum Daerah Air Minum Sendang Kamulyan untuk membantu pengadaan air bersih bagi wilayah yang mengalami kesulitan air bersih.

“Saya minta kepada seluruh pemangku kepentingan bersama-sama menemukan langkah strategis guna merespon dan mengatasi masalah kekeringan di daerah ini,” katanya.

Sejumlah wilayah rawan kekeringan di Kabupaten Batang, antara lain Desa Wonomerto, Wonodadi, Pesalakan, dan Desa Tambahrejo, Kecamatan Bandar, kemudian Kemiri Barat dan Kemiri Timur, Jatisari (Kecamatan Subah), Desa Keteleng (Kecamatan Blado, serta Penundan (Kecamatan Banyuputih). (antara/jpnn)

  • Bagikan